Kamis, 04 Agustus 2011

Sekapur Sirih

Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan travel umroh & haji, baik yang resmi maupun yang bodong. Yang resmi adalah yang fisik kantornya nyata, lokasinya srategis, legal, mempunyai ijin operasional yang lengkap, baik dari Depag, Pariwisata, Asita, Pemda setempat, Depkeu, MenHukHAM dlsb. Sedangkan yang bodong, bisa perusahaan apa saja dan siapa saja, bahkan perorangan pun bisa bertindak sebagai penyelenggara ibadah umroh dan haji, tanpa ijin yang jelas atau ilegal. Dikhawatirkan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan tehadap jama'ah, seperti misalnya terjadi kecelakaan, sakit, meninggal dunia atau hilang, pengurusannya pasti akan sangat sulit karena penyelenggaranya tidak berijin. Banyaknya penyelenggara umroh ini antara lain disebabkan karena peratuan pemerintah yang menunda keberangkatan haji regular antara 3 ~ 7 tahun di masing-masing daerah sehingga banyak jama'ah yang memilih pergi umroh dulu. Dengan demikian warga Indonesia yang melaksanakan umroh setiap harinya tidak kurang dari 3000. Subhanallah, semoga sekembalinya mereka dari tanah suci kelak menjadi haji yang mabrur....amin..

Tapi sayangnya dengan kondisi perkembangan seperti ini banyak pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan sendiri tanpa memikirkan kenyamanan dan keamanan jama'ahnya. Contohnya seperti yang banyak diberitakan di media, tentang jama'ah umroh/haji yang gagal berangkat karena ditipu, harganya murah, tapi menjelang berangkat diharuskan membayar lagi dengan alasan visa, harga hotel naik dlsb...padahal ini memang trik para travel nakal untuk menarik konsumen. Dengan penawaran harga murah diawalnya pasti akan menarik banyak konsumen dan jika di haruskan membayar lagi pada saat menjelang keberangkatan, mau tidak mau harus dibayar juga, daripada tidak berangkat. Karena biasanya uang yang sudah masuk kalau mau dibatalkan akan dipotong sekian persen.....alhasil yang tadinya mau murah jadi lebih mahal. Ada lagi yang memberi fasilitas seadanya, misalnya hotel yang jauh dari mesjid sehingga jama'ah harus naik bis kalau hendak ke mesjid, atau menu makan yang ala kadarnya, atau fasilitas pembimbing umroh/haji yang tidak profesional, sehingga tidak bisa memandu jama'ah dengan sempurna..... Akhirnya dengan kondisi seperti ini, waktu banyak terbuang, pengeluaran bertambah, ujung-ujungnya hati jadi dongkol, akibatnya ibadahpun jadi tidak khusyuk. Padahal diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah bersabda: "Berdo'alah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan tidak khusyuk"
Jadi, kalau sudah sampai di Tanah Suci tapi ibadahnya tidak sempurna, pasti sangat disayangkan. Maka dari itu, jangan salah pilih travel penyelenggaranya. Harus teliti dan banyak mencari informasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar